Mutiara Hadist

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh Selamat Datang Di Blog Seuntai Kenangan

Selasa, 10 April 2007

Ikhlas Dalam Beramal

Dari Amirul Mukminin Abu Hafsah Umar bin Khatab ia berkata aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: “Amal perbuatan itu tergantung pada niatnya dan seseorang akan memperoleh balasan sesuai dengan apa yang diniatkannya. Barang siapa yang hijranya kepada Allah dan Rasulnya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasulnya dan barang siapa yang hijrahnya untuk kesenangan dunia yang didapatnya, atau karena wanita yang akan dinikahinya maka hijrahnya itu kepada apa yang diniatkannya.” (Muttafaq ‘Alaih).

Niat merupakan suatu keharusan dalam suatu perbuatan baik itu yang ditujukan pada perbuatan itu sendiri, seperti shalat, maupun sesuatu yang menjadi sarana bagi perbuatan lainnya, misalnya thaharah (bersuci). Yang demikian itu, karena ikhlas tidak tergambar wujudnya tanpa adanya niat. Niat itu tempatnya didalam hati dan tidak perlu dilafazhkan dengan lisan. Yang demikian itu sudah menjadi kesepakatan para ulama, dalam semua ibadah, thaharah, shalat, zakat, puasa, haji, pemerdekaan budak, jihad dan ibadah-ibadah lainnya.

Ikhlas karena Allah swt merupakan salah satu syarat diterimanya amal perbuatan sebab Allah swt tidak akan menerima amal perbuatan kecuali yang paling tulus dan benar.

Jadi Syarat diterimanya Amal ibadah adalah:
1. Ikhlas hanya mengharap Ridha Allah swt dan
2. Benar, adapun ukuran kebenarannya adalah mengikuti tuntunan Rasul (Itiba kepada Rasul) (Suber Syarah Riyadush Shalihin)
Baca Selengkapnya..